Akibat Hujan Deras Rumah Mbok Painah Nenek Renta Di Kabat Ambruk Rata Dengan Tanah
MEMOPOS.com,Banyuwangi - Hujan yang mengguyur wilayah Kecamatan Kabat pada Jumat dini hari, 5 November 2021, mengakibatkan sebuah rumah ambruk hingga rata dengan tanah. Rumah tersebut diketahui miliki nenek Painah (70), warga Dusun Mantren, Desa/Kecamatan Kabat, Banyuwangi.
Peristiwa rumah ambruk itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. Waktu itu, nenek Painah terjaga dari tidurnya lantaran atap rumahnya bocor akibat hujan yang mengguyur wilayah tersebut.
Namun saat hujan mulai reda, tiba-tiba atap rumahnya roboh hingga seluruh bagian rumah yang terbuat dari kayu dan bambu itu rata dengan tanah.
Peristiwa itu mengagetkan warga sekitar. Warga pun datang ke lokasi untuk melihat kondisi nenek Painah. Beruntung nenek Painah ditemukan dalam kondisi selamat, setelah ia berhasil menyelamatkan diri sebelum rumahnya ambruk rata dengan tanah.
Ia hanya mengalami luka terkilir di bagian tangannya akibat tertimpa reruntuhan atap rumahnya.
Warga lantas mengevakuasi nenek Painah ke rumah anaknya yang tak jauh dari kediamannya.
“Ia benar, ada rumah warga di Dusun Mantren Desa Kabat yang roboh,” kata Plt Kabid Kedaruratan BPBD Banyuwangi, Ponirin saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (5/11/2021).
Meski demikian, kata Ponirin, rumah nenek Painah roboh bukan dikarenakan bencana alam, melainkan karena kondisi rumah yang sudah lapuk. “Bukan karena bencana, sebab hujan yang turun tidak besar. Mungkin karena kondisi rumahnya sudah lapuk,” ungkapnya.
Untuk sementara waktu, BPBD akan mengirimkan bantuan berupa sembako untuk kebutuhan sehari-hari. Namun untuk pembangunan kembali rumah nenek Painah, masih akan dikoordinasikan dengan camat Kabat beserta instansi terkait.
“Karena peristiwa ini bukan dikarenakan bencana, untuk pembangunannya kembali akan kita koordinasikan dengan camat setempat dan Dinas PU terkait,” imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah, Camat Kabat Santo mengatakan warga bersama Forpimka Kabat pagi tadi sudah melakukan kerja bakti untuk membersihkan sisa puing-puing reruntuhan rumah nenek Painah.
“Pagi tadi warga bersama Forpimka dan TNI-Polri sudah gotong royong untuk bersihkan puing-ping reruntuhan rumah,” katanya.
Pihaknya juga sudah memeriksakan kondisi kesehatan nenek Painah kepada petugas kesehatan Puskesmas setempat.
“Setelah kejadian oleh keluarganya nenek Painah langsung dibawa ke Gintangan karena tangannya terkilir. Tadi kita juga bawa dokter puskesmas untuk memeriksa kesehatan nenek Painah dan sudah diberi obat,” imbuhnya.
Untuk penanganan paska bencana, pihaknya berencana mengajukan program pembangunan rumah layak huni untuk membangun kembali kediaman nenek painah. Namun karena yang bersangkutan mengaku trauma dan memilih tinggal bersama anaknya, akhirnya bantuan tersebut dialihkan untuk biaya pengobatan.
Di sisi lain, karena rumah sang anak juga hampir sama dengan rumah nenek Painah yang ambruk, akhirnya diajukan program perbaikan rumah oleh pihak pemerintah desa Kabat.
“Tadi sudah diusulkan oleh pemerintah desa Kabat untuk program perbaikan rumah anak nenek Painah,” tutupnya. (Im)