Polda NTT Dukung Percepatan Pembangunan Proyek Strategis Nasional Di Nagekeo Mbai

MEMOPOS.com,NTT - Dalam rangka mendukung percepatan pembangunan waduk Mbay/Lambo di Kabupaten Nagekeo Propinsi NusaTenggara Timur yang merupakan proyek strategis nasional maka Polda NTT mengerahkan 40 personil Brimobda NTT untuk melakukan pengamanan di lokasi proyek sebagai upaya dukungan percepatan pembangunan.
Demikian di jelaskan Kabidhumas Polda NTT Kombes Pol.Rishian Krisna B, S.H., S.I.K., M.Hum, Jumat (24/09/2021) di ruang kerjanya mengatakan bahwa"Pembangunan waduk Mbay/Lambo ini merupakan proyek strategis nasional sesuai Perpres nomor 109 tahun 2020 tentang Perubahan Negara atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek strategi Nasional perlu ada dukungan semua pihak termasuk Polri / Polda NTT"ujar Kabidhumas Polda NTT.
"Di jelaskan Kabidhumas Polda NTT bahwa tujuan kehadiran Polri di lokasi pembangunan adalah dalam rangka melakukan pengamanan dan menjamin proyek strategis nasional berjalan dengan baik,aman sesuai target penyelesaian yang telah direncanakan, sehingga dapat segera diberdayakan yang kemudian memberikan manfaat bagi masyarakat NTT pada umumnya, khususnya wilayah-wilayah yang sangat membutuhkan air baik bagi kebutuhan pertanian,maupun kebutuhan lainnya di sekitar bendungan tersebut berada."Katanya.
"Dengan demikian sampai saat ini kondisi keamanan di lokasi pembangunan bendungan masih kondusif, memang masih ada beberapa hal yang perlu di singkronkan,namun semua berjalan dengan aman dan harmonis,tidak ada bentrok warga dengan Polri (Brimob) yang melakukan pengamanan dengan masyarakat karena kehadiran anggota Polri di lapangan,semata-mata hanya untuk membantu, pengamanan pembangunan waduk Lambo,sehingga secepatnya dapat berjalan dengan aman dan lancar sesuai dengan apa yang direncanakan pemerintah "tegasnya.
Untuk diketahui bahwa pada tanggal 20 September 2021 dilaksanakan pencocokan data sesuai hasil pengukuran lahan oleh BPN terkait identifikasi status dan batas-batas tanah yang dihadiri oleh camat, kepala Desa Kabulewa Kec Aesesa dan BWS (Balai wilayah sungai) sebagai penanggung jawab pembangunan bendungan dengan meminta 15 orang personil Polri Brimob NTT dan 15 orang personel Polres serta 10 orang dari Satuan Pol PP yang diterjunkan untuk mengamankankedua belah pihak baik petugas pendataan tanah dan masyarakat agar tidak terjadi bentrok fisik di lapangan dengan masyarakat sekitar waduk." Jelasya.
Sebelumnya terdapat sekelompok masyarakat dan LSM yang berusaha menghalangi proses pencocokan dan pengukuran tanah di lokasi tersebut karena merasa tidak setuju antara batas wilayah,antar suku yang belum dipastikan di mana (ada dua titik) oleh suku-suku yang saling klaim,karena mereka khawatir lahan pertanian dan makam mereka bakal tenggelam dan hilang.
Fenomena ini di picu adanya Masyakat Adat Labolewa yang sempat melakukan pemblokiran sebagai tindakan penolakan terhadap pembangunan waduk Lambo/ Mbay karena masyarakat adat Labolewa menilai hak - hak Masyarakat adat (Tanah Ulayat suku) tidak terakomodir, namun semuanya dapat diselesaikan dengan damai setelah dilakukan diskusi dan mediasi.
" Untuk itu atas kejadian tersebut Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Lotharia Latif.SH.MH meminta semua pihak yang terlibat agar menahan diri,sehingga semua persoalan di lapangan dapat diselesaikan dengan baik dan Polri akan terus mengamankan kegiatan pembangunan waduk Lambo ini hingga selesai agar tidak ada bentrokan di lapangan"Tutup Kabid Humas Polda NTT."(Fan / Sandro)



