Sambut Bulan Ramadhan, La Lati, SH. Serahkan Bantuan Ke Tempat Eks Lokalisasi

MEMOPOS.com,Banyuwangi - Dampak pandemi Covid -19 yang kian meluas memaksa golongan masyarakat tertentu mengambil jalan pintas sekedar mengatasi persoalan ekonominya yang dirasa begitu berat.
Adanya praktek prostitusi terselubung dibeberapa wilayah yang ada di Kabupaten Banyuwangi, rupanya mengetuk hati Aktivis dan Pengacara La Lati, SH.
Kepedulian terhadap Hak Azasi Manusia mendorongnya melakukan kajian dan terobosan program untuk mengangkat Kesetaraan hak-hak masyarakat terutama Kaum marginal, salah satunya adalah para wanita yang mempunya profesi sebagai Pekerja Seks Komersil dan kebanyakan masih dalam usia produktif.
Menurut La Lati, sudah seharusnya pemerintah segera mengambil langkah dan kebijakan untuk menyelamatkan mereka, karena tidak menutup kemungkinan dari rahim mereka akan terlahir pemimpin bangsa.
Pengacara asal sulawesi yang juga menjabat sebagai Ketua Komisariat Daerah Reclasseering Indonesia Kabupaten Banyuwangi itu terlihat mengunjungi tempat praktek Lokalisasi terselubung.
Dalam kunjungannya itu tujuan La Lati, adalah untuk mendengarkan aspirasi pekerja Seks Komersil agar dapat melakukan langkah- langkah kemanusian dan bermartabat sehingga dapat di lakukan penanganan solusi yang tepat dan berkeadilan oleh pemerintah kabupaten Banyuwangi.
Di temui awak media usai menyerahkan secara simbolis bantuan berupa Alquran, Sajadah, Mukena serta Parfum pada perwakilan pekerja Seks Komersil, La Lati mengatakan bahwa dirinya ingin mengetuk hati para pekerja seks komersil itu agar pada saat bulan Ramadhan bisa berhenti bekerja dan kembali fokus beribadah.
"Saya hanya melakukan apa yang saya bisa saya lakukan sesuai kemampuan saja, semoga dengan bantuan yang tidak seberapa ini, di harapkan mereka tidak membuka praktek porstitusi selama bulan suci Romadhan, selain itu saya mengajak mereka khususnya yang beragama Islam untuk menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan dengan khusyuk sehingga bisa mendapatkan ridho Allah SWT," terang La Lati, SH. Jumat, (2/4/2021)kemarin.
Masih menurut La Lati, pemerintah semestinya tidak bisa menyalahkan, melarang atau menutup kegiatan mereka tanpa menciptakan solusi yang tepat.
"Prostitusi bukan pilihan hidup mereka.Tidak ada satu golongan manapun yang mau hidup dengan jalan yang seperti ini. Pekerja porstitusi bukannya salah jalan, tetapi tidak ada pihak yang bisa menunjukan jalan bagi mereka," tambahnya.
La Lati berharap Pemkab Banyuwangi agar melakukan langkah langkah persuasif, membuka dan memperbanyak tempat-tempat pelatihan keterampilan serta meciptakan lapangan kerja sebagai bentuk pemulihan ekonomi.
"Saya juga menghimbau kepada pihak manapun yang melakukan eksploitasi dan menarik upeti siluman di tempat-tempat porstitusi agar hal tersebut di tiadakan. Mari kita bahu membahu membantu mereka menciptakan solusi yang tepat menuju kesetaraan kehidupan yang layak dan berperikemanusiaan." Pungkasnya.(Im)



