Pemkot Batu Wacanakan"Tukar Guling", Terobosan Bagi Pengembangan Paralayang

https://www.memopos.co.id/2019/06/pemkot-batu-wacanakantukar-guling.html
Punjul Santoso, Wakil Walikota Batu
MEMOPOS. com, Batu-Minimnya Fasilitas penunjang kegiatan di Zona Landing Paralayang, dengan Lokasi Lapangan Songgomaruto Kota Batu ,sangat dikeluhkan Atlet maupun tamu wisatawan yang ingin menikmati serunya olahraga dirgantara Paralayang, tutur Bayu Kresna kepada memopos.com, Jumat (21/6/2019) .
Berbagai Komplain itu tentu sangat mengganggu, juga memalukan, disayangkan jika keindahan yang begitu menarik, perbukitan hijau dan suasana sejuk rusak hanya karena hal kecil yang berdampak besar.
Yaitu minimnya MCK, sempitnya lahan Parkir, Guest House yang lebih sering di kunci, serta tidak tersedianya air bersih.
Atlet Senior yang telah 70.000 kali terbang itupun mengaku, merasakan kekecewaan yang sama, "sebenarnya keluhan ini kami sampaikan berkali kali, baik secara pribadi maupun organisasi, sejak jaman WaIikota Imam Kabul, kami yakin itu pasti didengar, namun sayang hingga hampir 20 tahun berlalu, tetap tidak ada realisasi.
Harapan kami kepemimpinan Dewanti Rumpoko sebagai Walikota Batu bisa membawa perubahan, bisa mendengar dan merealisasikan pembangunan sarana dan prasarana yang baik.
Gunanya agar Destinasi wisata Paralayang di Kota Batu semakin berjaya, apalagi lokasi olahraga Paralayang Gunung Banyak Songgomaruto, adalah lokasi Favorit wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu.
Sebagai Contoh, ada teman kami dari Jepang datang bersama rombongan, liburan selama 2 minggu di Kota Wisata Batu (KWB).
Ternyata mereka sudah 4 kali bolak balik ke Batu hanya untuk bisa menikmati olahraga Dirgantara Paralayang, Jadi, secara otomatis perputaran uang mereka ada diKota Batu, memberikan kontribusi bagi PAD Kota Batu.
Pertimbangan lainnya, Zona Landing Songgomaruto yang menjadi bagian dari kelurahan Songgokerto dibutuhkan sebagai jalur hijau, kantong kantong air juga harus dilindungi bersama sama, baik masyarakat maupun Pemerintah.
Apabila tidak ada air tentunya wisata ini sudah tidak menarik lagi menurut saya, masih Kata Bayu.
Hal ini seharusnya menggugah Pemerintah, segera membangun Fasilitas memadai, bagi kunjungan wisatawan maupun event nasional dan Internasional, terlebih Atlet Naisonal banyak lahir dari Kota Batu.ini harusnya menjadi kebanggaan semua, ucap Bayu dengan penuh harapan.
Sementara itu, Wakil Walikota Batu Punjul Santoso tidak membantah tentang minimnya fasilitas di lokasi Landing Songgomaruto
Iapun menerangkan kepada memopos.com, usai menghadiri Lomba Cobra Paragliding." Jadi gini, sarana dan prasarana dahulu tidak untuk jangka panjang, apalagi event nasional dan Internasional.
Kita akui memang belum memenuhi standar, namun atas nama Pemerintah Kota Batu saya langsung mengkomandani agar pembangunan Fasilitas dengan Standart Internasional cepat terealisasi.
Item yang paling utama adalah perubahan Landing, minimal 125 , kemudian Infrastruktur jalan, MCK, dan tempat Transit.
Tak hanya itu, pemberdayaan masyarakat juga dihidupkan, mereka bisa berjualan di tempat yang sudah diatata dan disediakan oleh Dinas terkait, tujuannya peningkatan ekonomi.
Sebagai Langkah Konkrit, senin (24//6/2019), diagenda Coffee Morning akan kami bahas, akan kami tanyakan Progres dari Dinas yang terkait, Camat, dan Lurah Songgokerto .
Ini juga ada masukan dari Jendral agar realisasi tidak terlalu lama, lanjut Punjul.
Namun perlu diketahui bahwa hal ini tidak sertamerta dilakukan, masih ada komunikasi yang harus dilakukan dengan Al Izzah. Karena tanah yang akan digunakan adalah milik mereka dan juga sebagian milik masyarakat.
Kalau bentuknya tukar guling harus ada persetujuan Dewan, dikarenakan perubahan bentuk tanah harus sesuai aturannya.
Lurah Songgokerto Dian Saraswati, juga mengatakan pada memopos.com bahwa sudah beberapa kali ada pembahasan pengembangan Paralayang, semua Dinas terkait duduk bersama, dari PUPR , Perumahan, serta Dinas Pariwisata, membahas wacana tukar guling,
Hal tersebut mengingat lahan Pemkot letaknya berjauhan dengan Lokasi Paralayang, sedangkan Lahan Al Izzah sekitar 5000 m2 berdampingan langsung dengan lahan paralayang, ditambah lagi sebagian lahan milik warga sekitar..untuk itu kemungkinan realisasi pembangunan akan berjalan sekitar 2020.
Pemerintah harus membentuk Tim Pembebasan lahan dan tukarguling
Sedangkan langkah kami dari Kelurahan songgkerto adalah mensosialisasikan kepada warga agar saat pelaksanaan bisa berjalan lancar dan aman sesuai harapan, imbuh wanita berjilbab ini dengan santun.Yud/Rin