Komite SMP 1 Blora Tepis Tudingan Pungutan Liar

MEMOPOS.co.id, Blora - Menindaklanjuti isu liar tudingan yang disebutkan pungutan liar dilingkungan SMP Negeri 1 Blora ditepis keras pihak sekolah. Mereka menegaskan, tidak ada pungutan liar dalam bentuk apapun, yang ada hanya sumbangan sukarela, transparan dan sesuai aturan. Hal ini disampaikan dalam rapat Komite di aula SMP 1 Blora, Kamis (17/4/2025)
Ketua Komite SMP Negeri 1 Blora, Slamet Pamudji menegaskan sumbangan tak ada paksaan, tak ada kewajiban hanya partisipasi sukarela demi mutu pendidikan yang lebih baik.
Ia memastikan bahwa sumbangan yang diminta bukan pungutan, melainkan bentuk dukungan sukarela yang sah menurut Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016.
“Kami tidak boleh memungut biaya. Tapi jika ada orang tua, alumni, atau perusahaan yang bersedia menyumbang secara sukarela, itu diperbolehkan selama tidak ada paksaan,” kata Slamet.
Ia mengungkapkan Dana BOS yang diterima sekolah sangat terbatas dan belum mampu membiayai seluruh kebutuhan untuk menunjang pengembangan potensi siswa.
Karena itulah, sumbangan menjadi alternatif, selama dilakukan secara transparan, sukarela, dan tidak diskriminatif.
Komite kembali menegaskan, semua kegiatan yang dibiayai dari sumbangan harus memiliki keterkaitan langsung dengan kurikulum.
Kegiatan edukatif seperti kunjungan ke museum atau perpisahan berbasis kreativitas siswa dinilai sah, selama memberi nilai pembelajaran.
“Wisuda itu tidak boleh, karena seremonial. Tapi perpisahan yang melibatkan kreativitas dan manajemen siswa, justru kami dorong. anak – anak bisa belajar mengelola acara sendiri,” imbuh Slamet.
Pihaknya menandaskan bahwa nominal sumbangan yang disebutkan hanyalah ilustrasi kebutuhan, bukan batas minimal yang wajib dibayar.
Bahkan, keluarga kurang mampu akan dikecualikan tanpa harus merasa terbebani.
“Kalau tidak mampu, ya tidak apa – apa. Kami cari sponsor atau alternatif pendanaan lain,” jelas Slamet melanjutkan.
Agar tak terjadi simpang siur, Komite meminta paguyuban kelas lebih aktif menjembatani komunikasi.
Harapannya, informasi tentang sumbangan tidak lagi ditafsirkan sebagai keharusan.
“Jangan sampai angka sumbangan disalah artikan. Ini murni gotong royong pendidikan,” tegasnya.
Perlu diketahui, adanya sumbangan sukarela ini lantaran adanya proposal kegiatan yang diajukan oleh siswa-siswi SMP 1 Blora yang berisi tentang kegiatan yang ingin dilaksanakan oleh siswa, diantaranya kegiatan Study Tuor, kegiatan Perpisahan, dan kegiatan lainya yang tidak mungkin didanai oleh dana BOS yang terbatas.
Dalam sesi, Tanggap dan masukkan dari orangtua/wali murid mengatakan, sangat menyayangkan apabila kegiatan yang diajukan Siswa SMP 1 Blora kepada sekolah tersebut dibatalkan. Lantaran orangtua/wali murid menilai kegiatan ini sangat positif dan tidak merasa keberatan untuk memberikan sumbangan untuk terlaksananya kegiatan.
(Ardy/yan)