Ajak Siswa Bikin Film Sekaligus Gelar Festival Berebut Jadi Juara


MEMOPOS.co.id,Jember - Ada hal menarik dari program Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA Nurul Islam (Nuris) di Jalan Pangandaran, Kelurahan Antirogo, Jember, bahkan orang luar sama sekali tidak tahu akan hal itu.
Siapa sangka di lembaga pendidikan Islam tersebut, OSIS SMA itu memiliki program tahunan festival film dari siswa untuk siswa.Bahkan setiap kali digelar, disambut antusias oleh para siswa.
Saat ditemui Memo Pos, Ibnu Wicaksono, SS, guru Bahasa Indonesia di SMA Nuris membenarkan hal itu.Diakui oleh ibnu, siswa menjadi tertantang untuk memproduksi film berdurasi 7 menit itu.
"Setiap tahun anak didik di SMA Nuris bikin film, kemudian film itu diikutkan dalam Festival Film Nuris (FFN) dan kegiatan ini telah berlangsung enam kali,"ungkap pria asal Balung, Jember.
Diakui oleh Ibnu, film adalah hal baru bagi anak didik SMA Nuris, karena baru dikenalkan saat menuntut ilmu di sekolah tersebut, namun demikian kwalitas film mereka tidak bisa dianggap remeh.
"Ini sangat membanggakan, mereka berusaha bikin film sebagus mungkin dan berharap bisa juara di FFN.Acara ini diikuti seluruh siswa SMA Nuris, mulai kelas X hingga XII dan tiap kelas satu film."kata dia.
Dikatakan oleh Ibnu, tiap tahun FFN mengangkat tema berbeda, bahkan tema tersebut ditentukan sendiri oleh OSIS.Peserta pun bebas berkreasi melalui film, asal sesuai tema disodorkan panitia FFN.
"FFN tahun 2024 bertemakan Jejak-Jejak Agama Islam di Seluruh Negara, murid menulis sendiri naskah film tersebut.Saat film diserahkan ke panitia festival, film mereka bagus bagus,"imbuh pria pembina FFN itu.
Perlu diketahui, semua peralatan pembuatan film disediakan pihak sekolah, karena keterbatasan alat maka proses pembuatan film dilakukan bergantian sesuai jadwal dan di luar jam pelajaran.
Ketika hari H-FFN digelar, terlihat seperti festival film sungguhan.Tidak saja penganugrahan penghargaan film terbaik, ada pula sutradara terbaik, penulis naskah terbaik dan aktor dan aktris terbaik.
"Juga ada penobatan film berdasarkan media, ditentukan dari perolehan like dan fiewer.Sehingga kesempatan menang besar, tentu mereka senang jika bisa menang di festival film,"ucap lelaki itu sekaligus sebagai pembina FFN.
Untuk menampung minat siswa terhadap dunia perfilman, di SMA Nuris kini terdapat ekstra kurikuler (ekskul) broadcasting dan seni pertunjukan.Tidak sedikit siswa tertarik mengikuti ekskul itu.
Sementara itu, Ja'far Muhammad Aqila, siswa kelas.XII, IPA-1 SMA Nuris sekaligus sutradara film Gulistan tidak mengira bakal sukses melenggang sebagai juara umum di kemeriahan FFN tahun 2024 lalu.
"Gulistan berarti taman bunga dan diambilkan dari kesusasteraan Persia, untuk referensi film lihat di google dan naskah ditulis kita sendiri.Walau film ini jauh dari sempurna, alhamdulilah berhasil menang."tutur Ja'far.
Festival film itu bertajuk Prabaswara (Parade Berkarya Dalam Sinema Warisan Budaya Religi Dunia, memang tujuan utama bukan mencetak insan film handal, namun mengajak murid berdakwah lewat film.(*)