Krisis Pangan Justru Jadi Ancaman Serius Saat Peringati Hari Pangan

MEMOPOS.co.id,Jember - Setiap tanggal 16 Oktober diperingati sebagai hari pangan sedunia, namun bagaimana kondisi petani Indonesia saat ini?.Nasib mereka semakin terpuruk, karena ancaman krisis pangan.
Hal itu dikatakan oleh Jumantoro, Ketua Asosiasi Petani Pangan Indonesia (APPI) kepada Memo Pos, ancaman tersebut di depan mata dan kedaulatan pangan tidak lebih sekedar angan-angan.
"Pemerintah harus bertindak tegas untuk menangani krisis pangan ini, maka swasembada pangan itu gagal.Padahal masa lalu, Indonesia mampu swasembada pangan."ucap Jumantoro.
Warga Desa Candijati, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember itu menambahkan pula, kebijakan pemerintah terkesan rumit dan tidak ada perlindungan terhadap harga komoditi pertanian sehingga petani rugi.
Perlu diketahui sektor pertanian selama ini selalu di gadang gadang sebagai sektor paling tahan terhadap krisis, namun miris kini mulai kritis, Regenerasi gagal, data statistik petani di atas 40 tahun sekitar 70 persen.
"Lahan produktif semakin terus berkurang 40-50 ribu hektar pertahun, gembar gembor keberhasilan selama ini digaungkan sekedar retorika, penghargaan tentang pangan cuma pencitraan."imbuh dia.
Berbicara fakta, Impor pangan luar biasa, sedangkan ekonomi petani semakin sekarat dan jauh dari bahagia.Salah satu contoh, adalah program food estate gagal, sehingga harus di evakuasi.
Pembukaan Lahan pertanian baru harus diimbangi SDM, jangan sampai dana ratusan triliun menguap tanpa hasil optimal.Selain itu, kebijakan pupuk subsidi terkesan rumit dan sengaja diincrit-incrit.
Hal ini menjadi salah satu faktor mengakibatkan terjadi penurunan produksi pangan, kedepan pemerintah akan datang perlu evakuasi merata dari hulu ke hilir, untuk bisa mewujudkan kedaulatan pangan.(*)
Reporter: Winardyasto HariKurono