Tahun Lalu Iringi Tampilan Prili Latuconsina Kini Jualan Es Dawet


MEMOPOS..co.id,Jember - Sepanjang Jalan Gajahmada sampai Jalan Sultan Agung Jember, terpasang ratusan tenda UMKM tempat Jember Fashion Carnaval (JFC) melintas dari tanggal 2-4 Agustus 2024 di jalan itu.
Mereka para pelaku UMKM memang sengaja difasilitasi oleh Dinas Koperasi (Diskop), sehingga selama JFC berlangsung, UMKM diuntungkan karena diperbolehkan berjualan.
Dari pantauan Memo Pos di sepanjang kedua jalan itu, pengusaha UMKM mulai pagi terlihat sibuk menata barang dagangan berupa kuliner.Praktis, keberadaan stand UMKM itu menambah semarak gelaran JFC.
Diantara ratusan orang pedagang tersebut, adalah Resti Meininda Sari, warga Perumahan Mastrip, Kelurahan/Kecamatan Sumbersari.Sepintas ibu muda itu, terkesan biasa tidak ada hal terlampau spesial.
Dari pengakuan Resti, saat JFC tahun 2023 dihelat, menorehkan kenangan indah dan tak mungkin dilupakan.Kala itu Resti ditunjuk JFC, mengiringi Prili Latuconsina sang selebritis tampil.
"Serasa mimpi bisa terpilih ikut mengiringi penampilan JFC tahun 2023 lalu, tentu tidak gampang dan melalui seleksi terlebih dahulu.Kala itu, mengikuti Prili mulai dari garis start di Jalan Sudarman." ucap Resti.
Instruktur Jember School Dancer itu sempat menceritakan awal mula perkenalan dengan JFC, hingga berujung ia didaulat untuk mengawal selebritis Indonesia papan atas Prili Latuconsina.
'Bertemu kali pertama JFC di Kampung Kreatif Arjasa tahun 2023, saat mengantarkan anak didik dari Jember School Dancer mengikuti seleksi talent JFC.Lantas, ditawari untuk tampil mengawal Prili."imbuh dia.
Ajakan JFC itu tentu tidak disia-siakan Resti, apalagi perempuan tersebut sangat mengidolakan Prili.Tahap-tahapan semacam tes berhasil dilewati Resti, ia pun ditunjuk JFC untuk mendampingi Prili.
Kini di tahun 2024, Resti tidak terlibat di JFC -22.Lulusan SMA Negeri 1 Arjasa itu, tampak berjualan es dawet kekinian bikinan sendir. Tak jauh dari jembatan khusus pejalan kaki Jompo di Jalan Sultan Agung.
"Di JFC kali ini tidak lagi ikutan, pilih jualan es dawet di tenda UMKM.Meski di hari pertama pelaksanaan JFC hujan deras, alhamdulilah es dawetku tetap laku karena penonton tetap setia melihat JFC."kata Resti.
Dikatakan oleh Resti, ia memulai merintis kuliner menjual es dawet tahun 2021 lalu, di tahun 2024 ini baru wanita itu bergabung di komunitas UMKM Diskop Jember dan bisa saling mengenal satu sama lain.
Selama JFC terselenggara, Resti memberikan harga khusus berupa potongan harga.Es dawet kuliner asli indonesia itu, dibandrol cukup murah dari harga Rp.8.000 hingga Rp.10.000.
Di lokasi tempat ia berjualan saat hujan deras kemarin, ia sempat was-was es dawet enak itu tak bakalan laku.Kecemasan itu dirasakan pula oleh Nova Karisma, penjual dimsum asal Ambulu.
Kebetulan, gadis manis alumni D-4 jurusan Management Agro Industri Politeknik Jember menempati satu tenda UMKM bersama Resti.Hujan deras disertai angin, bikin ia pesimis bisa meraup untung.
"Sama seperti Mbak Resti sempat berkecil hati ketika tiba-tiba hujan deras dan angin, alamat sepi pembeli apalagi air menggenang.Padahal dimsum masih menumpuk, rumahku pun jauh."tutur Nova.
Pemilik Dimsum Mentai bersama Salim Idza Abdilah sang pacar, telah empat kali mengikuti pameran UMKM di Jember.Menurut pengakuan Nova, dia menggeluti usaha kuliner dikarenakan mencari pekerjaan sulit.(*)
Reporter: Winardyasto HariKirono.