Sukses Raih Gelar S-2 Tak Ada Niatan Tinggalkan Profesi Dalang
MEMOPOS.co.id,Jember - Nama Trisula Aji Manohara Sajati sempat dikenal sebagai dalang cilik oleh publik Jember sekian tahun silam, pria kelahiran 14 Juli 1997 itu kini menginjak dewasa tak lagi anak-anak seiring bertambah usia.
Bahkan ia baru lulus S-2 dari Progam magister sastra Universitas Gajahmada (UGM) Jogjakarta.Aji kepada Memo Pos mengatakan, mulai tertarik seni pedalangan sejak kelas lima SD.
"Aku juga tidak tahu kenapa tertarik wayang kulit kemudian menjadi dalang, mungkin karena di rumahku ada pusat pengembangan budaya milik kedua orangtuaku dan hampir setiap hari aku berinteraksi sama seniman."ucap Aji
Pemilik nama pedalangan Ki Aji Carito itu menambahkan, semenjak itu dia menamatkan SMA ingin lebih konsentrasi terhadap kesenian tradisional dan memilih UGM.
"Aku kemudian meninggalkan Jember memperdalam Sastra Jawa di UGM Jogjakarta, baru pulang lagi setelah rampung kuliah S-2 dan baru malam ini mendalang lagi di Jember." terang pemuda lajang itu.
Pengagum Ki Manteb Sudarsono itu, saat menggelar lakon Pandhawa Syukur di RRI Jember Sabtu (10/8-2024), bukti kwalitas warga Perumahan Muktisari itu semakin apik dalam mendalang.
Malam itu ia tampil dalam kegiatan pengukuhan 17 ketua komisariat Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI).Sebagai acara puncak, digelar wayang kulit dan Aji termasuk sarjana kesusastraan.
Perlu diketahui, anak pasangan Hadi Susilo dan Asri Sundari sekaligus pemilik Sanggar Mustika Budaya Jember itu telah mendalang di berbagai tempat, tidak saja di Pulau Jawa tapi termasuk di luar Pulau Jawa dan ia tidak pernah pasang tarif.
"Kalau dalang kan tidak bisa tampil sendirian, jadi soal tarif lebih mengarah ke ibadah tidak mematok.Jarang tidur siang sebelum tampil, karena sudah terbiasa mendalang tidak tidur sampai pagi." imbuh dia.
Diakui Aji mendalang itu tidak gampang, saat lakon disodorkan sebelum dipentaskan, ia harus pelajari dulu cerita tersebut.Ketika pertunjukan wayang kulit digelar, dalang merasa sedih ketika sepi penonton.(*)
Repoter: Winardyasto HariKirono