Perguruan Tinggi Datangi Sekolah Desa Ajak Orangtua Cegah Kekerasan Seksual
MEMOPOS.co.id,Jember - Angka kekerasan seksual kepada anak masih terbilang cukup tinggi, hal itu tidak Bisa serta-merta dibiarkan dan harus dicegah karena itu butuh keterlibatan orangtua murid karena anak lebih lama di rumah.
Hal tersebut melatarbelakangi Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Negeri Jember turun ke SD Negeri Tegalgede 03, Kelurahan Tegalgede, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember.
Dari data SIMPONI PPA tahun 2024 disebutkan hingga akhir bulan Juli, angka kekerasan terhadap anak mencapai jumlah 9.153 dan 46 persen dari jumlah tersebut adalah kekerasan seksual anak.
Sementara itu, PPA Jawa Timur di tahun 2023 mencatat ada 1232 terdapat kasus kekerasan terhadap anak.Bahkan, angka kekerasan seksual anak cenderung mendominasi dan itu sangat miris sekali.
Di Kabupaten Jember sendiri, UPT P2TP2A mencatat ada 74 kasus kekerasan seksual di tiga kecamatan kota seperti Patrang, Sumbersari dan Kaliwates.Untuk itu, keselamatan anak perlu dilindungi.
Hal itu terungkap, saat Dr.Elok Permatasari, SKM, M.Kes, dosen muda dari FKM memberikan paparan tentang kekerasan dihadapan kepala sekolah dan puluhan orangtua SD Negeri Tegalgede 03.
"Kegiatan sosialisasi hari ini bagian dari program dosen mengabdi di desa asal, kali ini dosen FKM memberikan sosialisasi di SD ini.Kebetulan saya tinggal di Kecamatan Sumbersari." tegas Elok.
Dikatakan oleh wanita tersebut, anak perlu diberikan pendidikan seksual agar kekerasan seksual bisa dicegah.Bukan berarti, mengajarkan anak untuk berhubungan seksual karena mereka masih anak-anak.
Panca Handayani, Kepala SD Negeri Tegalgede 03 dan di sangat berterimakasih kepada FKM peduli terhadap sekolah itu memberikan sosialisasi, agar di tidak muncul kasus kekerasan di sekolah.
"Apalagi saat ini perkembangan teknologi begitu pesat dan itu harus diwaspadai oleh orangtua agar anak tidak jadi korban kekerasan, termasuk kekerasan seksual"ucap Panca.
Saat ini SD Negeri Tegalgede 03 memiliki total 163 orang anak didik, sosialisasi seperti ini jelas dibutuhkan orangtua murid bagaimana mengatasi kekerasan sehingga anak bisa terhindar." tegas Panca.(*)
Reporter:Winardyasto HariKirono.