Guntur Arisandy Tak Ingin Tinggalkan Jember Demi Kejar Karir Sebagai Artis
MEMOPOS.co.id,Jember - Berjanji tak bakal hengkang dari Jember diungkapkan Guntur Arisandy, lelaki kelahiran 13 Juni 1991 itu dan belakangan mulai dikenal sebagai seorang penyanyi dangdut berbahasa Jawa.
Anak pertama pasangan Sugeng Hery Purnomo dan Ely Rohaniati itu, tidak saja menjadi seorang penyanyi dangdut namun sekaligus sebagai pencipta lagu dan lima belas lagu dangdut Jawa telah dihasilkan.
Guntur sendiri kepada Memo Pos mengatakan, ia mulai hobi tarik suara sejak masih bersekolah SD dan kala itu tidak pernah bermimpi menjadi pelantun lagu dangdut Jawa seperti sekarang ini.
"Hobi menyanyi sejak kecil dan keterusan hingga saat ini, lantas jadi artis karena perjalanan nasib.Dulu suka lagu pop, kini pilih lagu dangdut Jawa dan kebetulan lagi ngetrend."terang Guntur.
Staf Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Jember itu menambahkan, sebelum meniti karir sebagai vokalis, Guntur sempat menjadi drumer anggota kelompok band dan itu tidak berlangsung lama.
"Posisi drumer saat berada di panggung berada di belakang penyanyi dan tidak terlihat penonton, karena itu aku pilih jadi penyanyi dan selalu di depan sendiri serta jadi pusat perhatian penonton." imbuh Guntur sambil bercanda.
Kenapa Guntur tidak pindah ke kota besar seperti Jakarta agar karir dia lebih melejit?, ia merasa berat bila harus meninggalkan pekerjaan di bagian sekretariat Disnaker Kabupaten Jember dan tak ingin jauh dari istri serta anak tercinta.
"Tidak sedikit penyanyi bisa eksis dan pamor mereka malah naik bahkan jadwal tampil cukup padat, walau tetap tinggal di tanah kelahiran. Itu bisa kita lihat para artis dari Banyuwangi , sampai detik ini tidak hijrah ke kota lain."tegas pria ganteng itu.
Kendati Guntur tidak kemana-kemana dan bertahan hidup di Jember, tawaran untuk naik pentas terus bergulir.Bahkan, di tanggal 6 September 2024 nanti, ia tampil di acara Mind Explorer In Concert.
Dalam acara tersebut, Guntur direncanakan manggung bersama Denny Cak Nan dan sederetan artis lain.Dia bakal melantunkan lagu Jawa berjudul Jember- Malang, salah satu lagu ciptaan pria itu dan telah diunggah di YouTube.
Lagu itu menceritakan kekecewaan seorang lelaki ditinggal sang pacar, justru lagu itu bukan pengalaman pribadi Guntur, namun dialami kawan dekat dia, lalu ia tuangkan dalam bentuk lagu.
Ketika Memo Pos ingin tahu berapa nilai kontrak alumni SMA Negeri 3 Jember itu sekali berada di panggung?, ia enggan membeberkan nilai nominal dan terpenting cukup untuk menghidupi kebutuhan keluarga.
Lantas bagaimana Guntur bisa membagi waktu antara pekerjaan kantor dan menyanyi?, bagi dia tidak ada hal perlu dipermasalahkan karena tawaran manggung selalu di hari libur atau esoknya libur kerja.
Di lingkungan Disnaker Kabupaten Jember tempat Guntur bekerja, ia dikenal sosok sangat sederhana dan tidak sombong, kendati telah menjadi artis dangdut sesuai karakter suara pria berperawakan kurus itu.
Hal itu dibenarkan oleh Drs.Suprihandoko, Kepala Disnaker Kabupaten Jember, Guntur selama ini pandai bergaul dengan siapapun di kantor tersebut.Untuk urusan pekerjaan, dia terbilang sangat rajin.
"Disnaker Kabupaten Jember tentu bangga sekali memiliki Mas Guntur penyanyi dangdut berbakat, ia sama sekali saat bekerja tidak menampakan diri kalau dia itu artis."ucap Suprihandoko.(*)
Reporter: Winardyasto HariKirono