Rela Jingkrak-Jingkrak Sambil Gendong Balita Demi Dukung Gus Imron Jadi Juara
Dua wanita muda, Widiatus Silvia dan Dewi Azizah turut menjadi supoter sambil menggendong anak di malam final Gus dan Ning 2024MEMOPOS.co.id,Jember - Gedung olahraga PKPSO Kaliwates jadi saksi bisu kemeriahan malam grand final pemilihan Gus dan Ning Jember 2024, Sabtu 6 Juli 2024 benar-benar bertabur bintang.
Bahkan tamu undangan dan penonton tak bergeser dari tempat duduk sebelum perhelatan bergengsi tersebut tuntas, karena hal ini memang ditunggu terutama bagi peserta dan berharap juara.
Nasib mereka malam itu sangat ditentukan, karena itu para finalis berharap bisa menjadi juara.Ketika predikat juara disandang, mereka praktis jadi duta wisata Jember.
Ada hal menarik ketika grand final, para finalis datang tidak sendirian. Namun membawa pula suporter, sehingga menambah suasana GOR tersebut terlihat ramai.
Piranti pendukung sengaja dibawa suporter finalis, tidak saja spanduk tapi peralatan lain seperti terompet dan drumband sambil bersorak-sorai.
Hal itu seperti dilakukan oleh mahasiswa Politeknik Jember (Polije) diatas tribun, mereka memberikan dukungan kepada Muhammad Imron Fatoni.
Lelaki lulusan SMA Negeri 4 Jember dan kini tercatat sebagai mahasiswa semester V Polije, jurusan Agri Bisnis itu saat acara berlangsung dielu-elukan suporter.
Total Suporter Polije itu hampir seratus orang, dari pantauan Memo Pos di lokasi acara, ada dua orang wanita ikut berjingkrak-jingkrak sambil menggendong balita.
Kedua perempuan tersebut tak lain adalah Widiatus Silvia dan Dewi Azizah, mereka adalah kakang kandung dan sepupu Imron, tinggal di Desa Suci, Kecamatan Panti.
"Berangkat dari rumah ke GOR PKPSO pukul 16.30, naik mobil pribadi dan mobil besar.Suami, anak serta adik ikut.Optimis Imron jadi juara, karena tampil apik." ucap Dewi.
Dalam kesempatan tersebut, Dewi menceritakan hal Ikhwal sang adik ikut pemilihan Gus dan Ning tahun 2024 dan berujung kemenangan tersebut serta mampu mengharumkan nama keluarga dan perguruan tinggi tempat Imron kuliah.
"Awal mula Imron tidak berniat untuk ikutan seleksi Gus dan Ning, karena ibu sering sakit.Namun dosen dia mendesak ikut, malah sudah didaftarkan." imbuh Dewi.
Lebih membanggakan lagi, Imron tidak saja dinobatkan sebagai Gus Jember, namun malam itu juga Suporter Polije terpilih sebagai suporter terbaik oleh panitia.
Kemenangan anak kedua dari pasangan suami-istri Mat Halil dan Hanifa, menjadikan Bambang Rudianto, S.Sos, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jember ikut bangga.
"Peserta nomor 9 ini tak lain adalah Imron memang luarbiasa di malam final, tampil memukau dihadapan juri dan penonton sehingga bisa juara." terang Rudi.(*)
Reporter:Winardyasto HariKirono
