DP3AKB Kebanjiran Permintaan Sosialisasi Saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
MEMOPOS.co.id,Jember - Ketika tahun ajaran baru dimulai dan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) berlangsung, justru Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Jember terlihat tampak sibuk.
Dinas itu kebanjiran permintaan sosialisasi, tecatat ada beberapa sekolah telah didatangi DP3AKB bahkan saat MPLS baru dimulai Senin (15/7-2024).Sekolah itu antara lain, SMA Negeri 5, SMP Plus Al Qodiri dan SMA Santo Paulus dan di hari lain disusul sekolah lain.
Sama seperti di SMK Santo Paulus, di hari kedua MPLS Selasa (16/7-2024), dinas itu diundang SMP Plus Al Qodiri, untuk memberikan pemahaman tentang apa itu perlindungan anak dan memang hal itu perlu dijelaskan kepada para pelajar.
Joko Purwadi, Pejabat Fungsional Analis Ahli Muda DP3AKB Kabupaten Jember kepada Memo Pos membenarkan hal itu, bahkan dalam satu hari dinas tersebut harus memenuhi undangan sosialisasi lebih dari satu sekolah bahkan bisa tiga sekolah.
"DP3AKB Kabupaten Jember di hari kedua MPLS didaulat oleh SMP Plus Al Qodiri memberikan pencerahan seputar dunia anak.Apalagi keberadaan anak di Indonesia diatur undang-undang, peserta MPLS tidak tahu itu." kata Joko.
Selain itu, pada kesempatan bertatap muka dengan siswa baru, DP3AKB juga memberikan bahasan pengertian kekerasan anak dan bentuk-bentuk kekerasan itu sendiri.Termasuk bila terjadi perundungan, serta cara mengatasi.
"Mereka benar-benar antusias selama ikut acara ini, karena sosialiasi ini memberikan tambahan wawasan.Bahwa perlindungan kepada anak itu penting, sehingga terhindar dari kekerasan oleh orang lain atau teman sendiri" imbuh Joko.
Sementara itu, Ahmad Wasik, Kepala SMP Al Qodiri mengungkapkan, sudah tiga tahun ini pihak sekolah menggandeng DP3AKB Jember meramaikan acara MPLS.Bahkan sosialisasi itu tidak saja diperuntukan bagi murid kelas VII, namun juga kelas VIII dan IX.
"Kebetulan di DP3AKB Jember ada program sosialisasi gratis, maka ada keinginan pihak sekolah agar dinas tersebut hadir dalam kegiatan MPLS.Sehingga MPLS lebih menarik, serta terpenting tidak ada perundungan di sekolah." terang Wasik.(*)
Reporter:Winardyasto HariKirono