Desa Wonosari Gelar Upacara Hari Lahir Pancasila di Tengah Sawah
MEMOPOS.co.id,Jember - Ada cara tersendiri di Desa Wonosari, Kecamatan Puger Kabupaten Jember, saat memperingati hari lahir Pancasila 1 Juni dan diikuti oleh ratusan orang warga desa setempat.
Pemerintah Desa Wonosari sengaja mengadakan upacara itu di Taman Tugu Pancasila berlokasi di tengah hamparan persawahan, dulu sebelum dibangun tugu tempat tersebut adalah areal pembuangan sampah.
Upacara hari lahir Pancasila di desa itu sangat istimewa, mengingat para peserta upacara mengenakan baju adat tidak terkecuali Aiptu Hadi Purnomo, anggota Polres Jember sekaligus menjabat Kepala Desa Wonosari.
"Hari ini warga Desa Wonosari menggelar Upacara dan kali pertama diadakan di Taman Tugu Pancasila.Apalagi tugu ini merupakan ikon desa, serta setiap hari dikunjungi oleh orang luar sambil berswa foto." ungkap Hadi kepada Memo Pos.
Dikatakan oleh Hadi anggota Polres Jember itu, Upacara tersebut diikuti 300 orang dari perwakilan pelajar, guru, RT, RW, perangkat desa dan BPD Desa Wonosari.Selain itu, pelaku budaya ikut memberikan dukungan dalam kegiatan tersebut.
Lebih istimewa lagi, puluhan dalang cilik berstatus pelajar mereka tampak pula hadir di upacara hari lahir Pancasila itu.Tak kurang, ada 12 orang dalang cilik dan mereka akan mendalang masing-masing selama satu jam.
Hal itu dibenarkan oleh Junawan Prabowo, menurut dalang ceplas-ceplos sengaja ia membuat gagasan kegiatan pagelaran budaya bertepatan hari lahir Pancasila, hal itu kemudian ia utarakan kepada kepala desa dan hal itu kemudian direspon baik.
"Alhamdulilah Pak Hadi Kepala Desa Wonosari setuju pagelaran seni diadakan Taman Pancasila ini, dari pagi setelah upacara dan berlanjut hingga pagi hari."tutur Junawan.
Dalang asal Dusun Kepel, Desa Ampel, Kecamatan Wuluhan itu menegaskan, saat malam hari nanti akan ada tiga dalang dèwasa ikut memeriahkan acara pentas budaya itu dan mereka sudah dikenal luas di kalangan para pecinta wayang kulit.
'Selain saya sendiri Ki Junawan Prabowo, ada pula Ki Edy Siswanto serta Ki Kukuh Wicaksono turut mendalang.Acara pagelaran wayang kulit ini tidak saja memperingati hari lahir Pancasila saja, tapi bagian dari pelestarian budaya." pungkas Junawan.(*)
Reporter:Winardyasto HariKirono