Dari Pengangguran Hingga Pensiunan Tertarik Ingin Jadi Peternak Handal


MEMOPOS.co.id,Jember - Entah sudah berapa ratus orang kini sukses menjalani profesi peternak, semua itu berkat tangan dingin Agus Sholehul Huda pemilik Gumukmas Multi Farm.
Pria beralamatkan di Desa Purwoasri, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember tersebut, memang tidak pelit untuk berbagi ilmu tentang peternakan kepada siapapun, apalagi bisnis ternak cukup cerah.
Apalagi pria berkacamata itu memang sangat menguasai dunia peternakan, dia lulusan fakultas peternakan Universitas Gajahmada (UGM) Jogjakarta.
Dari tahun 2021, pria akrab disapa Agus itu, memulai mengadakan program pelatihan dan magang gratis dan mereka tidak saja berasal dari Kabupaten Jember saja.
"Setiap bulan ada pelatihan dan dilanjut magang selama tiga bulan, peserta tidak saja dari kawasan tapal kuda ada pula dari Magelang (Jawa Tengah)." ucap Agus.
Kepada Memo Pos, Agus menambahkan, pelatihan dan magang tersebut sangat diminati.Mulai dari pengangguran hingga pensiunan, termasuk petani ikut ambil bagian.
"Para petani itu kelak bakal memperoleh penghasilan tambahan, selain dari hasil pertanian dan bisa meningkatkan kesejahteraan." tutur Agus.
Dalam mengajak orang untuk belajar dan mahami peternakan, Agus tidak asal-asalan karena ia memiliki keinginan mereka bisa menjadi peternak handal dan profesional.
"Mereka disini diajarkan bagaimana mengelola usaha peternakan, dari pembuatan kandang, memproduksi pakan termasuk kesehatan ternak." imbuh Agus.
Untuk mendukung semua itu, bapak tiga orang anak itu, sengaja melibatkan para pakar peternakan untuk membimbing para peserta pelatihan dan magang.
"Usia mereka ikutan pelatihan serta magang, para peserta kita beri sertifikat.Sehingga kompetensi mereka diakui, sebagai bekal menjadi peternak."terang Agus.
Peternakan milik Agus tersebut cukup luas, tidak saja kambing, domba dan sapi tapi ada pula ayam.Hewan ternak itu tidak diberi rumput, namun pakan buatan sendiri.
Bukan tanpa alasan, bila Agus ogah memberi makan rumput untuk hewan peliharaan.Dengan pakan buatan, daging tetap empuk meski ternak berusia tua.(*)
Reporter: Winardyasto HariKirono