Kopi Motor Ikut Ramaikan Wisata Kuliner Jember
MEMOPOS.co.id,Jember - Tak kalah seperti kemunculan kafe, belakangan ini hampir di ruas jalan di kota Jember saat malam hari terlihat kopi motor.Mereka didominasi oleh anak muda, berjualan minuman kopi memakai sepeda motor.
Dari hari ke hari, jumlah kopi motor di Kabupaten Jember ini terus bertambah.Para generasi mileneal ini jeli memanfaatkan peluang bisnis, mereka rela begadang demi mencoba peruntungan menawarkan kopi seduh di tempat.
Lihat saja motor pedagang kopi embongan itu, diatas jok motor terdapat sebuah kotak berisikan peralatan untuk keperluan berjualan kopi, seperti kompor gas dan ceret ukuran mini, sendok, toples berisi kopi asli dan alat penghancur kopi.
Bahkan diantara mereka, ada pula membawa kursi dan meja lipat sehingga lebih praktis untuk dibawa kemana-mana.Barang-barang tersebut, sengaja mereka beli lewat online karena lebih murah dari toko.Apalagi, sekarang ini jual beli online lagi marak.
Adalah Muhammad Tibi Azizi dan akrab dipanggil Tibi, warga Kelurahan Banjarsengon, Kecamatan Patrang, menceritakan awal mula dia membuka usaha kopi motor kepada Memo Pos, Minggu (26/5).
"Selama ini orang menjual kopi kemasan saset, jarang mereka menjual kopi asli.Padahal, Jember selama ini dikenal sebagai penghasil kopi Arabika dan Robusta." ucap Tibi, dari situlah lantas remaja tersebut berjualan kopi asli bukan kopi sasetan.
Menurut mahasiswa semester enam, jurusan Management Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTIK), UIN KHAS Jember, lelaki berperawakan kurus itu mulai menekuni bisnis kopi motor ini awal Mei 2023 lalu.
"Kopi motor ini aku namakan kopi hijrah, selain memang berpindah-pindah tempat juga karena aku hijrah dari menggemari kopi saset kini beralih minum kopi asli dan kini aku tidak lagi mengkomsumsi kopi saset." imbuh Tibi.
Ada cerita menarik dari Tibi saat berjualan kopi motor di sekitar kampus tempat ia kuliah, tak sedikit calon pembeli menawar harga kopi tersebut karena menurut mereka harga minuman kopi asli ini agak mahal ketimbang kopi saset.
"Memang harga segelas kopi asli sedikit mahal dari kopi sasetan, harga kulakan saja juga berbeda.Ada sih mereka minta potongan harga, karena kasihan permintaan mereka aku turuti agar bisa minum kopi asli." papar Tibi.
Mengingat Tibi masih berstatus mahasiswa, dia tidak bisa berjualan tiap hari apalagi saat musim ujian semester berlangsung.Ketika waktu luang, Tibi barulah berjualan menawarkan kopi asli khas Kabupaten Jember.
Dibagian lain, Bambang Rudianto, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jember, memberikan apresiasi terhadap kopi motor ini.Menurut Rudianto, hal itu menjadikan wisata kuliner Jember terlihat menggeliat karena imbas kopi motor.
"Wisata kuliner jangan diartikan menikmati makanan atau jajanan saja, menikmati minuman kopi dipinggir jalan di malam hari juga masuk dalam wisata kuliner.Tentu berdampak baik terhadap sektor perekonomian, karena para wisatawan membelanjakan uang untuk minum kopi asli sajian kopi motor ini." jelas Rudianto. (*)
Repoter: Winardyasto HariKirono