Disabilitas Kelola Kafe Bukti Mampu Hidup Mandiri
MEMOPOS.co.id,Jember - Keberadaan kafe Inklusi selama ini mungkin belum begitu akrab ditelinga warga Jember, apalagi kafe ini baru diperkenalkan kepada publik Senin (27/5).
Untuk menemukan keberadaan kafe kaum disabilitas ini tidaklah terlampau sulit, bangunan kafe tersebut menempati halaman Gedung Juang 45 di Jalan Bengawan Solo Jember.
Ahsin Kusuma, selaku pembina kafe inklusi kepada Memo Pos menuturkan, kafe di depan Kantor DPRD Jember ini merupakan tempat disabilitas belajar hidup mandiri.
"Sesuai nama kafe ini dikelola difabel untuk difabel, kafe ini dikelola bersama terkandung maksud menanamkan kemandirian kepada mereka." papar Ahsin.
Pria berambut putih tersebut menuturkan, tercatat ada delapan orang difabel ikut cawe-cawe menangani kafe tersebut.
"Mereka bekerja di kafe ini secara bergantian, sebelum berada di kafe ini para difabel telah dibekali ilmu meracik kopi ala barista sehingga bisa tampil profesional." imbuh Ahsin.
Lelaki tersebut memaparkan, meski kafe ini adalah tempat difabel berkumpul, namun siapa saja boleh berkunjung ke kafe tersebut.
Apalagi, di kafe itu pengunjung bisa melakukan diskusi kecil sembari menikmati hidangan duduk di kursi atau di hamparan tikar, apalagi kafe tersebut cukup luas dan tersedia tempat parkir.
Keberadaan kafe disabilitas ini memantik mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jember mendatangi kafe itu untuk melakukan tugas dari dosen.
Enam orang mahasiswa jurusan sosiologi melakukan digital marketing terkait promosi kafe inklusi ini.Mereka mengaku senang berada di tempat itu, apalagi kafe inklusi ini terletak tak jauh dari kampus mereka.
"Kegiatan pengenalan kafe ini berlangsung sebulan lalu setelah Idul Fitri, agar kafe ini kedepan bisa ramai dikunjungi orang dan dikenal orang melalui digital marketing influencer lokal." Refa Dinta, salah seorang mahasiswa FISIP Universitas Jember tersebut.
Farhan, pengunjung kafe inklusi dan tinggal di Kelurahan Tegalbesar, Kecamatan Kaliwates, Jember menceritakan, ia baru pertama kali dengar bila di Jember terdapat kafe inklusi.
"Penasaran sekali sama kafe inklusi jadi mampir kesini, setelah masuk enak sekali untuk bersantai dan harga menu disini cukup murah sesuai kantong mahasiswa." ucap Farhan.(*)
Reporter: Winardyasto HariKirono