HKTI Siap Bersinergi Dengan Pemkab Untuk Sampaikan Aspirasi Petani

![]() |
Istimewa |
Memopos.co.id, Blora - Pengurus Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Blora masa bhakti 2024-2029 memanfaatkan momentum Bulan Ramadan 1445 H untuk mengadakan silaturahmi ke Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Blora, Senin (18/03/24).
Mereka diterima langsung oleh Sekda Blora Komang Gede Irawadi didampingi Asisisten ll Sekda Blora Dasiran, Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora Ngaliman dan Kabag Perekonomian Sekda Blora Pujiariyanto.
“Ibarat sambil menyelam menangkap ikan, selain untuk bersilaturahmi juga memanfaatkan kesempatan yang bersejarah ini untuk memperkenalkan diri kepengurusan HKTI yang baru dan menyampaikan keinginan agar dalam menjalankan amanah bisa bersinergi dengan Pemkab untuk sesarengan mbangun Blora yang berkelanjutan,” kata HM Kusnanto Ketua HKTI Kabupaten Blora.
HM Kusnanto yang juga mantan Ketua DPRD Blora, membawa aspirasi dan keluhan masyarakat tentang harga beras di pasaran yang masih tinggi, bahkan sebagian petani saat ini mulai panen raya padi dan curah hujan cukup tinggi. Terjadinya kelangkaan gas LPG melon dengan harga diluar harga patokan pemerintah, juga disampaikan oleh HKTI Blora.
Pernyataan itu ditambahkan pengurus HKTI lainnya, Singgih Hartono dan Anton Sudibdyo, yang secara esensial menyarankan agar pemerintah daerah harus memiliki kepekaan yang tinggi dan selalu hadir untuk memberi solusi terhadap permasalahan yang sedang dialami oleh masyarakat.
Singgih memberi masukan agar Sekda Blora beserta pihak OPD terkait melakukan ceking langsung ke gudang Bulog untuk mengetahui stok ketersedian beras di Kabupaten Blora.
“Sementara untuk meringankan para petani dalam menangani panen produksi padi dapat dibantu gelaran terpal,” ucap Singgih.
Sedangkan mengenai kelangkaan LPG perlu adanya pemantauan di berbagai pangkalan untuk memastikan adanya ketersedian gas LPG dengan harga sesuai patokan pemerintah.
Anton Sudibdyo menambahkan agar Pemkab memberi perhatian tetang nasib petani tebu Blora. Menurutnya, walaupun Blora sudah ada pabrik gula GMM Bulog namun keberadaan pabrik gula tersebut belum memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan petani tebu Blora.
Sekda Blora Komang Gede Irawadi secara sigap dan profesional merespon yang disampaikan HKTI Blora segera ditindaklanjuti. Selain itu, kata Sekda Blora, sudah mengundang rapat dengan berbagai pihak terkait termasuk pihak Bulog Blora.
“Salah satu langkah adalah meminta kepada Bulog selain melakukan operasi pasar, juga Bulog ikut berpartisipasi aktif ikut berperan serta dalam pasar muruh. Kalau perlu sampai menjelang Idulfitri 1445 H, Bolug bisa melakukan penjualan stok beras yang saat ini di gudang ada sebesar 943 ton digelontorkan ke masyarakat dengan harga jual Rp10.800/kg,” kata Sekda Blora.
Komang juga menyampaikan terimakasih atas kehadiran para pengurus HKTI dan sangat berharap agar kiprah HKTI kedepan bisa bersinergi dan berkolaborasi untuk membangun Bumi Blora Mustika.
Dalam kesempatan yang sama Bambang Sulistya penasehat HKTI Blora menyampaikan spirit dan apresiasi kepada Sekda Blora atas sikap tegas dan berani untuk membuat sejarah baru meminta agar Bulog menyalurkan stok beras di gudang untuk disalurkan ke masyarakat melalui pasar murah setiap hari dengan harga Rp10.800/kg.
(Ardy)