Diseminasi Low-Cost Liquid Filling Machine untuk Produksi Skala Terbatas pada TeFa Milk dan Canning Polije

MEMOPOS.co.id,Jember - Industri pengolahan makanan dan minuman merupakan salah satu sektor penting yang terus berkembang di Indonesia. Namun, tantangan yang dihadapi oleh industri ini, terutama pada unit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), adalah keterbatasan dalam hal teknologi dan peralatan produksi. Teaching Factory (TeFa) Milk dan Canning di Politeknik Negeri Jember merupakan salah satu inisiatif yang dirancang untuk mengatasi tantangan tersebut melalui pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan kegiatan produksi nyata dengan proses pendidikan.
Dalam praktiknya, TeFa Milk dan Canning memiliki peralatan produksi skala besar yang digunakan untuk kegiatan produksi komersial. Namun, peralatan ini sulit untuk diintegrasikan dalam kegiatan praktikum atau eksperimen skala kecil karena keterbatasan ukuran dan kapasitas. Hal ini menyebabkan terbatasnya kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar dan berpraktik secara langsung mengenai proses produksi dan pengemasan makanan dan minuman.
Melihat permasalahan tersebut, tim pengabdian yang terdiri dari Dr. Ir. Budi Hariono, M.Si., Dr. Yossi Wibisono, S.T.P., M.P., Syamsiar Kautsar, S.ST., M.T, dkk. membuat Low-cost liquid filling machine yang diharapkan dapat menjadi solusi yang efektif untuk memperluas peluang pembelajaran dan eksperimentasi bagi mahasiswa, sekaligus meningkatkan kapasitas produksi TeFa pada skala yang lebih terjangkau. Mesin filling otomatis memiliki 2 mode kerja, yaitu mode kerja, dan mode pengaturan delay. Mode kerja yaitu mode untuk pengisian secara otomatis. Sedangkan mode pengaturan delay adalah mode untuk mengatur waktu lamanya valve untuk aktif. Valve elektrik dapat diaktifkan dengan 2 cara. Dengan menggunakan push button, atau berdasarkan pembacaan sensor jarak VL53L0X.
Delay pengaktifan valve dapat diatur secara fleksibel oleh operator. Delay pengaktifan valve disimpan di EEPROM sehingga data tetap tersimpan meskipun catu daya kontroler dimatikan.
Melalui implementasi mesin ini, TeFa Milk dan Canning berhasil menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik, memberikan kesempatan yang lebih luas bagi mahasiswa untuk belajar dan mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam setting produksi nyata.



