Limbah Ternak dan Cascara Disulap Menjadi Produk Bernilai Ekonomis Oleh Mahasiswa Politeknik Negeri Jember

MEMOPOS.co.id,Jember - Desa Tugusari, Bangsalsari, Jember merupakan salah satu desa yang memiliki potensi alam yang berlimpah berupa kebun kopi yang luas. Sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai peternak sapi. Hasil panen kopi dan ternak tentunya dimanfaatkan oleh para masyarakat untuk memenuhi ekonominya. Akan tetapi masyarakat masih kurang edukasi teradap pemanfaatn limbah dari hasil panen tersebut sehingga sering kali, limbah dari hasil panen kebun kopi dan ternak dibuang percuma. Mahasiswa Politeknik Negeri Jember yang diketuai Riski Kuara sadar akan hal tersebut sehingga timbulah ide untuk membuat produk dalam pemanfaatan limbah ternak dan kulit kopi sebagai produk bernilai ekonomis berupa briket dan pupuk kompos. Briket merupakan bahan bakar padat yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif yang berasal dari biomassa.
Bricket biasa digunakan sebagai energi alternatif pengganti minyak bumi dan energi lain yang berasal dari fosil. Mengingat bahwa dengan adanya potensi alam yang melimpah, tak jarang DesaTugusari didatangi para pengunjung untuk berkemah. Sehingga dengan pembuatan briket ini dapat membantu aktivitas ekonomi masyarakat dengan menawarkannya kepada para pengunjung sebagai bahan bakar berkemah. “Desa Tugusari memiliki wisata yang terkadang wisata terebut ramai akan pengunjung untuk berkemah” ujar salah satu ibu PKK. Sedangkan kompos merupakan pupuk organik yang bersumber dari limbah ternak yang dapat digunakan sebagai pupuk tanaman.
Selain peternak, juga terdapat hamaran sawah yang luas, sehingga pembuatan pupuk kompos itu sendiri dapat bergna bagi para petani di desa Tugusari. Dalam prosesnya, Riski Kuara juga ditemani oleh dosen pembimbing Deltaningtyas, S. T., M. T. beserta ke empat angota tim yaitu Nanik Abelina, Mey Rosidah, Andiana Paptika, dan Diva Maulana. Program ini diterapkan kepada ibu PKK desa Tugusari untuk dapat membuat prduk yang memiliki daya jual yang pemasarannya dapat juga diterapkan melalui aplikasi jual beli online. Sehingga dengan itu, limbah yang awalnya tidak berguna dapat diubah menjadi sebuah produk yang bernilai ekonomis.”alhamdulllah, dengan edukasi yang diberikan oleh adik adik tentang pengolahan limbah, sekarang kami dapat memanfaatkan limbah mnjadi barang yang bisa dijual” ujar kepala desa Tugusari.



