Pemberdayaan UMKM Tape Cipta Rasa Melalui Pelatihan

MEMOPOS.co.id,Jember - UMKM merupakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang memiliki peranan penting dalam perekonomian di Indonesia. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah suatu pilar yang paling utama dalam prekonomian nasional dengan berwawasan mandiri mempunyai suatu potensi yang sangat besar dalam menciptakan suatu kesejahteraan. Peran UMKM dalam masa pandemic cukup baik dalam memberikan kontribusi dalam perekonomian bangsa, karena menumbuhkan dan menjadikan masyarakat menjadi pengusaha secara individu. UMKM berkembang berdasarkan potensi alam dan kebutuhan konsumen akan produk tersebut. Salah satu UMKM yang berada di Kabupaten Jember yang eksis dengan pengolahan potensi alamnya adalah UMKM Tape Cipta Rasa dengan produk utamanya Tape singkong kuning. UMKM tape Cipta rasa mendapatkan masalah dalam kekurangan alat produksi, kendala dalam pemasaran dan kurang memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja dalam proses produksijya. Melihat masalah tersebut maka Politeknik Negeri Jember yang merupakan salah satu Perguruan Tinggi Vokasi di Jember memberikan solusi permasalahan UMKM Tape Cipta Rasa. Salah satu Dosen Tim Pengabdian masyarakat Politeknik Negeri yang membantu masalah UMKM adalah Dr.
Dewi Kurniawati, S.Sos,.M.Si, Oktanita Jaya Anggraeni, S.E.,M.Si, Wenny Dhamayanthi,S.E.,M.Si dan Dr. Ir. Sri Sundari,M.Si.
Dalam mengatasi masalah pemasaran di era teknologi yang semakin maju maka diperlukan pelatihan literasi digital marketing. Karena tanpa pemasaran digital zaman sekarang maka usaha pada UMKM tidak bisa berkembang dan bersaing dengan usaha sejenis, Ujar Dr. Dewi Kurniawati, S.Sos,M.Si. Dengan pemasaran digital maka akan meningkatkan volume penjualan Tape Cipta Rasa.
Untuk menstandarkan proses produksi pengolahan tape singkong, maka perlunya SOP dalam pengolahan tape singkong. Manfaat SOP proses produksi tape adalah agar dalam proses produksi tape konsisten dan alur prosedur yang sama dalam setiap prosesnya, Ujar Dr. Ir.Sri Sundari,M.Si. Selain itu perlunya pelatihan Keselamatan dan Kesehatan kerja khususnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada proses produksi pembuatan tape singkong, Ujar Wenny Dhamayanthi,S.E,.M.Si. APD yang digunakan adalah kaos tangan plastik untuk pengolahan tape, celemek kain, masker. Selain itu perlunya kotak P3K agar manakala ada kecelakaan kerja berupa terkena pisau dalam pengupasan kulit singkong maka bisa melakukan pertolongan pertama dengan memberikan memberika betadine.
Dan solusi dalam pelaporan keuangan maka diperlukan pencatatan aktivitas keuangan sederhana, ujar Oktanita Jaya Anggraeni, S.E.,M.Si. Pelaporan keuangan yang rapi selain bermanfaat untuk melihat pemasukan dan pengeluaran, dapat juga membantu manakala UMKM Tape Cipta Rasa ini mengajukan pinjaman lunak ke lembaga keuangan. Dalam kegiatan ini juga mengikutsertakan sebanyak 2 mahasiswa D-III Program studi Manajemen Agribisnis, dengan tujuan mempercepat penyelesaian Tugas Akhir (TA).
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024 dengan Agenda Prioritas Nasional, salah satu rencana ke 6 adalah Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim. Salah satu rencana prioritas ke 6 yakni pengelolaan limbah, dengan mengurangi timbulan limbah yang dihasilkan dan dibuang, pada industri sehingga lebih ramah lingkungan. Dalam rangka mendukung RPJMN 2020-2024, Politeknik Negeri Jember merupakan salah satu perguruan tinggi vokasional sangat komitmen membangun lingkungan hidup ramah lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu tugas Dosen dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Salah satu tema pengabdian kepada masyarakat adalah pemanfaatan kertas karton sebagai media cap batik motif Jember yang dilakukan oleh Ibu Dr. Dewi Kurniawati, S. Sos,M.Si sebagai ketua tim pengabdian tersebut, ibu Oktanita Jaya Anggraeni, SE, M.Si dan Ibu Cahyaningtyas, S.Pd, ,MT selaku tim anggota pengabdian dengan judul Pelatihan Pembuatan Media Cap Batik Jember Dengan Memanfaatkan Bahan Dasar Kertas Karton Pada Wirausahawan Batik Disabilitas.Pelatihan ini diikuti beberapa wirausahawan batik di Kelurahan Kencong Kabupaten Jember. Alasan membuat cap batik dari kertas karton karena mengurangi limbah kertas karton bekas/kertas kotakan nasi yang tidak termanfaatkan. Selain itu dengan membuat cap batik dari bahan dasar kertas karton bekas karena lebih ekonomis dan pengrajin batik bisa membuat berbagai motif batik cap sesuai keinginan dan selera pengrajintanpa biaya mahal dalam mendapatkan batik cap.
Bahan dalam pembuatan media cap batik motif khas Jember adalah kertas karton bekas dari kertsa karton susu,kardus/kotak makanan, lem, gunting, penggaris, pensil, papan triplex bekas, Ujar Dr. Dewi Kurniawati, S.Sos,M.Si. Pertama-tama yang dilakukan pembuatan pola batik khas Jember, kemudian pemotongan kertas kardus bekas yang disesuikan dengan ukuran yang diinginkan. Selanjutnya pola ditempelkan ke tempat papan triplex bekas menggunakan lem.
Ukuran triplex disesuaikan dengan kebutuhan. Dibawah triplex bekas dibuatlah pegangan agar memudahkan pembatik melakukan pengecapan ke kain mori yang telah disediakan.
Setelah pola terbentuk maka melakukan pengecapan ke kain mori, tahap kedua melakukan pewarnaan sesuai keinginan, tahap ketiga pelorotan tahap yang akhir adalah melakukan pembersihan dari proses pelorotan dan pencerahan warna kain batik yang telah jadi, Ujar Ibu Oktanita Jaya Anggraeni, SE,M.Si
Manakala batik telah selesai maka melakukan pengemasan batik. Pengemasan batik dengan plastic dan kotak batik yang telah disediakan. Kemasan batik berfungsi melindungi batik yang telah jadi dan memperindah batik. Kemasan batik yang terbuat kertas bermanfaat sebagai media promosi karena berisikan alamat pembatik dan ukuran batik yang telah jadi, Ujar Ibu Cahyaning,S.Pd,M.T.



