Biarpun Pendekar, Tetap Tadarus Al-Qur'an
Tampak Para Pendekar Saat Akan Melakukan TadarusMEMOPOS.co.id,Jember - Puasa Ramadhan adalah anugerah luar biasa yang dihadiahkan Allah Swt kepada umat beriman. Di dalamnya, terdapat banyak sekali keutamaan-keutamaan. Sehingga, sangat sayang jika moment puasa Ramadhan dijalani ala kadarnya. Dari itu, setiap umat beriman pastilah berpacu dengan waktu, penuh semangat nan gegap gempita untuk mengisi puasa Ramadhan dengan beragam amalan yang telah diajarkan oleh Rasulullah Saw.12/4/23
Hari-hari dijalani dengan beragam ibadah, dan malam-malamnya dihiasi dengan sholat Tarawih dan Tadarus Al-Qur'an. Semua umat beriman pasti bergembira menjalankan rangkaian ibadah di bulan Ramadhan. Terlebih, Allah Swt "mengobral" banyak pahala di bulan mulia tersebut.
Adalah para Pendekar Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Sub Rayon Ponpes Al-Fitriyah Salafiyah, Gebang Poreng, Jember, yang juga tidak mau kalah dalam merebut keberkahan di bulan suci Ramadhan. Jika selama ini kita mengenal dunia Pencak Silat dan Kependekaran hanya olah tubuh atau identik dengan perkelahian semata. Tetapi, tidak dengan para siswa PSHT Sub Rayon Ponpes Al-Fitriyah Salafiyah ini. Mereka menghiasi malam-malam latihan Pencak Silat dengan tadarus Al-Qur'an.
Jika biasanya sesuai jadwal, latihan Pencak Silat dilaksanakan setiap Selasa Malam Rabo dan Jum'at Malam Sabtu, pukul 20.00 Wib. Maka, di bulan suci Ramadhan ini, mereka mengawali latihannya dengan bertadarus Al-Qur'an secara bersama-sama. Seperti pada Jum'at Malam Sabtu, 31 Maret 2023, sejak selepas sholat Tarawih (Pukul 20.00 Wib) s/d pukul 21.30 Wib, mereka beramai-ramai bertadarus Al-Qur'an di Masjid Ponpes Al-Fitriyah Salafiyah. Baru setelah itu, mereka turun ke lapangan Ponpes Al-Fitriyah Salafiyah untuk menjalani pendidikan kependekaran hingga selesai pukul 00.00 Wib.
Sebagaimana disampaikan oleh Ning Umi Robik Himmatul Faiqoh, Pengasuh Ponpes Al-Fitriyah Salafiyah. Bahwa Pencak Silat adalah budaya bangsa, jadi harus juga dikenalkan dan diajarkan kepada kaum muda. Supaya mereka turut serta menjaga apa yang menjadi milik bangsa tercinta mereka. Untuk itulah, Pencak Silat PSHT menjadi bagian kegiatan santri di Ponpes Al-Fitriyah Salafiyah.
Beliau juga menambahkan, para pemuda sekarang, selain dididik fisiknya, juga harus dibina ruhaninya. Sehingga, mereka benar-benar bisa menjadi manusia yang baik dan berakhlaqul karimah. Semoga dengan jalan demikian, apa yang dipelajari dari Pencak Silat akan menunjang bagi kemuliaan hidupnya, dan bukan malah sebaliknya.
(M. NURROZIQI)
