Mengenal Seniman Pembuat Ogoh - Ogoh Di Pura Macan Tanjungrejo Sembulung
MEMOPOS.co.id,Banyuwangi - Umat Hindu yang berada di Dusun Tanjungrejo,Desa Sembulung,Kecamatan Cluring,Banyuwangi disibukkan dengan kegiatan membuat ogoh - ogoh dalam menjelang perayaan hari raya Nyepi yang jatuh pada Rabo,(22/3/2023)mendatang.
Ogoh - ogoh sendiri merupakan makhluk jahat yang akan diarak dan langsung dibakar dalam upacara Tawur Agung sehari sebelum perayaan Nyepi.Dalam pengerjaannya pembuatan ogoh - ogoh memerlukan waktu yang berbeda - beda, tergantung ukuran dan tingkat kesulitan ogoh - ogoh.
"Maya Denawa yang merupakan wujud buto yang dikerjakan selama 2 minggu itu paling lama itu. Kalau yang lainnya kurang dari itu, variasinya berbeda - beda," Papar Budi (36) seniman pembuat ogoh - ogoh saat dikonfirmasi di Pura Macan Sabtu,(18/3/2023).
Budi jug menceritakan,Maya Denawa merupakan jelmaan dari makhluk jahat yang menjadi musuh Dewa Krishna.Nantinya para ogoh - ogoh ini akan dibakar dalam proses upacara Tawur Agung yang diselenggarakan sehari menjelang perayaan hari raya Nyepi keliling Desa Sembulung agar warga masyarakat dijauhkan balak sengkala.
Selain itu,Maya Denawa juga menjadi sosok ogoh - ogoh yang dibuat dengan biaya tidak sidikit. Untuk satu ogoh - ogoh Maya Denawa dengan ukuran 4X3 menghabiskan biaya Rp1,8 juta.Biaya tersebut didapatkan dari warga yakni Umat Hindu Pura Macan.
"Tergantung pengembangan dan modelnya paling murah harganya Rp500 ke atas. Kalau Rp1,8 juta ke atas sudah jadi sampai proses pengecatan. Jadi terima jadi,"Imbuh Budi.
Budi sendiri kerap dimintai membuat ogoh - ogoh saat memasuki hari raya nyepi bagi umat Hindu yang diluar daerah. "Kalau pas tidak sibuk ya dikerjakan. Kalau ada event - event saja biasanya kita membuatnya," Paparnya.
Dusun Tanjungrejo,Desa Sembulung,Kecamatan Cluring menjadi salah satu daerah kampung yang banyak dihuni umat Hindu.Mereka hidup berdampingan dengan warga desa lainnya yang beragama Islam dn nampak rukun serta damai.
Warga juga bahu - membahu dengan memasak hidangan yang akan disiapkan jelang upacara Tawur Agung. "Yang di dapur biasanya kaum perempuan mereka bahu - membahu ya kadang ada yang juga umat Islam ikut serta bergotong - royong dalam kegiatan tersebut," Pungkas Budi.(Im)