Kepala Sekolah Pukul Siswanya Ortunya Meradang Hingga Ancam Lapor Polisi
MEMOPOS.co.id,Banyuwangi - Sunarmi (45) perempuan yang mengaku orang tua siswa mengeluhkan atas dugaan kekerasan yang dialami anaknya. Anaknya yang kini duduk di bangku kelas 5 SDN 3 Desa Kesilir Kecamatan Siliragung mengaku dipukul kepala sekolah tersebut.
Sunarmi juga mengatakan dugaan kekerasan itu dialami anaknya sekira sebelum tahun baru 2023 lalu.Namun, dia baru mengetahuinya setelah anaknya mengadu bila pipinya memer karena sakit.Padahal anak saya barusan sembuh dari sakit setelah masuk sekolah kembali malah mendapat aniaya dari gurunnya.
"Banyak sekali yang memberikan informasi kepada kami baik temannya dan para tetangga kami kalau anaknya dipukul kepala sekolah," Papar Sunarmi kepada wartawan ini, Selasa (27/3/2023).
Wanita buruh serabutan warga Dusun Silirsari,RT 01/RW 02,Desa Kesilir,Kecamatan Siliragung ini menuturkan pelaku pemukulan diduga Kepala SDN 3 Nur Haris SPd.I Saat kejadian, para siswa sedang mengikuti intirahat sekolah.Dan kejadian disaksikan banyak siswa di SDN 3 tersebut.
Menurut Sunarmi,anaknya mengaku dipukul Kepala SDN 3 Kesilir sebanyak satu kali. Nur Haris diduga memukul menggunakan telapak tangan hingga mengenai bagian kanan kepala putranya. Hal serupa diduga dialami dua siswa lainnya. Terduga pelaku memukul para siswa secara bergantian.
"Yang dipukul Kepala Sekolah ada 2 anak, termasuk anak saya. Kesalahannya saya kurang tahu, yang pasti anak kami baru saja sembuh dan sekarang anak saya agak depresi," Ungkapnya.
Setelah insiden pemukulan tersebut, lanjut Sunarmi, anaknya masih sempat sekolah sampai sekarang aktif.Dan anaknya tidak masuk sekolah karena terkena demam. Pekan ini anaknya terpaksa kembali ke sekolah,tapi setiap hari mengeluh ketakutan minta pindah sekolah.
"Dan anak saya sekarang trauma dan depresi sering kali berdiam diri,dan bengong.Padahal dulunnya tidak seperti itu energik dan layaknya anak lain serta selalu minta pindah sekolah karena trauma," Pungkasnya.
Sedangkan Nur Haris selaku Kepsek mengaku terkait persoalan tersebut sudah selesai.Para dewan guru termasuk wali kelasnya sudah melakukan mediasi terhadap orang tua atau wali kelas selanjutnya perkara sudah selesai,"Paparnya saat ditemui Media ini di kantornya Selasa,(27/3/2023).
Secara kebetulan saat itu kami ada acara tidak bisa menemui wali murid tersebut jadi kami wakilkan kepada teman - teman guru yang datang ke rumah orang tua siswa,"Imbuhnya.
Lebih lanjut Kepsek menjelaskan,saya tidak mungkin melakukan pemukulan terhadap siswa,apalagi kami orang yang beragama.Dan sebagai pendidik kami memiliki tanggung jawab besar terhadap siswa untuk melindungi dan mengayomi,"Jlentreg Haris.(Im)
Siiiip
BalasHapus