Wakil Bupati Banyuwangi Puji Cara Perayaan HUT Desa Kelir

MEMOPOS.com,Banyuwangi - Wakil Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, H Sugirah, S Pd, M Si, puji acara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-108 Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro. Menurutnya, dengan menampilkan pertunjukan wayang kulit akan mendatangkan banyak hikmah positif.
“Ini adalah wujud nguri-uri seni warisan leluhur yang sarat akan petuah dan pelajaran,” ucapnya, Minggu dini hari (22/5/2022).
Kedua, mampu mempererat tali silaturahmi dan kekompakan antara perangkat desa dengan masyarakat. Mereka semua berkumpul menjadi satu. Berbahagia bersama sambil menikmati lakon yang disuguhkan dalang.
“Dan kesenian wayang kulit memang salah satu cara leluhur dan wali songo untuk berdakwah tentang kebaikan,” ungkapnya.
Sebagai wujud dukungan, wakil bupati yang akrab disapa Pakde Sugirah ini rela melekan (begadang), bersama perangkat desa, tamu undangan serta masyarakat Desa Kelir. Terlebih acara tersebut juga dihadiri sejumlah kepala desa tetangga, yang rata-rata sahabat dari orang nomor 2 di Bumi Blambangan tersebut.
Salah satunya Kepala Desa (Kades) Aliyan, Kecamatan Rogojampi, yang juga Ketua Asosiasi Kepala Desa Kabupaten Banyuwangi (Askab), Anton Sujarwo, SE.
Bahkan demi menghormati para kades dan masyarakat Desa Kelir, dia tampil diatas pentas melantunkan tembang berjudul ‘Podang Kuning’. Penampilan yang totalitas, ditambah cengkok yang fasih, membuat suasana semakin semarak. Sontak tepuk tangan serempak pun pecah.
Pakde Sugirah menambahkan, merayakan HUT atau bersih desa dengan menyuguhkan seni wayang kulit, adalah bentuk penghormatan terhadap ajaran Sang Proklamator RI, Ir Soekarno. Kader kandung PDI Perjuangan Banyuwangi ini membeberkan tentang Trisakti Bung Karno. Sebuah pesan sakral dari ayahanda Megawati Soekarno Putri.
“Trisakti Bung Karno adalah berdaulat di bidang politik, berdikari di bidangekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan,” beber Pakde Sugirah.
“Untuk itu, saya berharap perayaan yang bukan hanya semarak, tapi juga bentuk pelestarian seni budaya seperti ini bisa dilakukan oleh desa-desa lain,” imbuhnya.
Sementara itu, Kades Kelir, Kecamatan Kalipuro, Lufti Zuwaini Nurdin, mengaku sengaja menggelar pertunjukan wayang kulit sebagai wujud pelestarian seni budaya. Selain cukup digemari masyarakat, juga banyak mengandung petuah tentang kehidupan.
“Kami sangat berterima kasih atas kesediaan Pakde Sugirah ikut begadang bersama masyarakat,” katanya.
Dijelaskan, dalam HUT ke-108 Desa Kelir juga digelar doa bersama. Sebagai wujud ungkapan syukur atas limpahan rejeki dan kebaikan. Sekaligus penghormatan pada para leluhur.
Perayaan HUT ke-108 Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, ini berlangsung sangat meriah. Bukan hanya disisipi santunan anak yatim dan dhuafa. Tapi juga penyerahan penghargaan kepada masyarakat. Jadi jangan heran, tumpah ruah masyarakat memadati tempat kegiatan. (Im)



