Penganiaya Wartawan Tempo Di Sidoarjo Dapat Kecaman Keras Dari Jurnalis Banyuwangi

MEMOPOS.com,Banyuwangi - Sangat disayangkan masih ada penganiayaan dan kekerasan terjadi lagi terhadap jurnalis, hal seperti ini seharusnya tidak boleh terjadi karena sangat memalukan serta sangat ironis dan memprihatinkan sekali seperti nasib yang dialami Nurhadi salah satu wartawan Tempo di Surabaya saat bertugas untuk keperluan pemberitaan justru malah dianiaya oleh beberapa oknum polisi.Hal ini benar – benar mendapat kecaman keras dari Imam Thohari jurnalis senior dari Media MEMOPOS.com di Banyuwangi.
lmam juga mengecam bahkan mengutuk keras terhadap pelaku kekerasan tersebut dan pelakunnya wajib ditangkap dan segera diadili. Hal seperti ini seharusnya tidak terjadi lagi dan kami juga meminta kepada Dewan Pers memberikan untuk memberikan penjelasan resmi atas kekerasan yang dilakukan oleh oknum aparat terhadap wartawan saat meliput. “Kami memberi dukungan moral kepada para wartawan yang menjadi korban kekerasan beserta keluarganya, “Papar Imam dengan mata berkaca-kaca.
Wartawan dan seniman tersebut juga mengatakan, enam sikap kami ungkapkan terhadap kawan seprofesi sebagai bentuk keprihatinan mendalam atas kekerasan terhadap wartawan oleh oknum Polisi. Sikap kami sangat jelas dan tegas bahwa perlu ditangkap pelakunnya dan segera seret keranah pengadilan karena wartawan dalam melakukan tugas jurnalistik dilindungi Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Salah satu sikap resmi tersebut ialah mengecam dengan keras oknum aparat yang melakukan tindak kekerasan, intimidasi verbal, dan perusakan alat kerja wartawan yang sedang melakukan kerja jurnalistik dalam bahan pemberitaan,” Tegas Imam.
Wartawan bukan musuh, wartawan juga bukan teroris. Apa yang dilakukan wartawan setiap hari hanyalah sebagai pewarta saja, mengapa penganiayaan seperti ini terjadi lagi. Dengan demikian saya pribadi dan lembaga serta bersama kawan-kawan seprofesi sangat mendukung agar secepatnya pelaku ditangkap dan diadili,” Pungkasnya. (Redaksi)



